Kolkita Media

Renungan

03 April, 2025

KASIH TUHAN HEBAT ATAS MANUSIA

(Pesta Bertobatnya Santo Paulus, Rasul)

"Tugas terpenting murid Tuhan ialah orang percaya diselamatkan dan yang tidak percaya dihukum." (Mrk 16:16).

Kita dipilih Tuhan menjadi pewarta Injil Kabar Gembira karena kasih-Nya yang berlimpah bahkan kasih tanpa syarat atas kita. Para murid diutus pergi ke seluruh dunia memberitakan Injil ke segala makhluk. (Mrk 16:15). Oleh karena belenggu-belenggu hidup yang tak terkatakan maka tugas pewartaan Kabar Gembira mendesak dan amat penting untuk disebarluaskan. Daya Ilahi Sabda keselamatan ini menyadarkan manusia beriman yang percaya bahwa Allah yang adalah kasih dan sumber hidup serta asal segala berkat, selalu dan senantiasa mengasihi dan menyayangi manusia ciptaan-Nya.

Kasih Allah yang besar itu tampak dalam kasih Yesus Sang Mesias yang kini ada di tengah dunia dalam Roh-Nya Yang Kudus untuk membebaskan manusia dari aneka belenggu hidup yang mencekam. Para murid yang menjadi utusan melaksanakan tugas pemberitaan Injil Kerajaan Allah persis seperti Yesus sendiri. Hal ini terjadi karena Tuhan sendiri beri kuasa-Nya untuk menyertai murid-murid-Nya ke mana pun mereka diutus. Kuasa besar Yesus itu antara lain: kuasa untuk usir setan, mampu bicara bahasa baru atau asing, sekali pun minum racun mereka tidak mati, kuasa untuk menyembuhkan penyakit. (Mrk 16:17-18).

Tanda- tanda ini meneguhkan bahkan menguatkan para murid dalam tugas luhur menyelamatkan manusia dari kuasa-kuasa duniawi/iblis yang mencelakakan bahkan membinasakan. Tuhan butuh manusia menjadi alat kasih-Nya untuk urusan keselamatan sesama bukan karena kita hebat, melainkan karena kebaikan Tuhan yang tak terbatas bagi kita. Kasih Tuhan hebat atas kita.

Santo Paulus jadi saksi hidup sepanjang masa atas kebaikan tak terhingga kasih Tuhan bagi manusia. Ia sendiri bersaksi tentang panggilan dirinya. Ia dididik sangat teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam hukum Taurat. Penganut agama Yahudi garis keras. Ia giat bekerja bagi Allah dalam menegakkan Hukum Taurat. Ia tidak segan-segan menangkap dan menganiaya siap pun yang membangkang terhadap Hukum Taurat. Arah balik kisah hidupnya: sebagai penganiaya panganut jalan Tuhan, ia ke Damsyik untuk tugas itu. Dekat pintu kota Damsyik pada tengah hari tiba-tiba memancarlah dari langit cahaya yang menyilaukan mengelilinginya dan rebalah ia ke tanah dan terdengarlah suara yang berkata kepadanya: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? (Kis 22:6-7).

Yesuslah yang menangkap Saulus, mentransformasi dirinya menjadi Paulus Saksi Tuhan di tengah dunia. "Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat yang benar, dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya, sebab engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua tentang apa yang kaulihat dan kaudengar." (Kis 22:14-15).

Demikian kata Ananias setelah memulihkan matanya yang buta. Kehebatan Tuhan atas Paulus: Paulus bertemu langsung dengan Tuhan yang bangkit, Tuhan ubah arah dan misi hidupnya. Ia mengalami kasih karunia Kristus. Menjadi rasul karena kebaikan Tuhan sendiri yang luar biasa. Paulus bertemu Yesus dan jadi manusia baru. Yesus itu Anak Allah, demikian Paulus bersaksi. Kebenaran ini Ia wartakan dan nama Yesus ia gaungkan ke mana pun pergi untuk bermisi dan di mana pun ia berada. Yesus bagi Paulus segalanya.

Maka Paulus yang bertobat ikut Tuhan mengatakan begini: "Semua yang pernah dianggap berharga kini ia anggap sebagai 'sampah', demi memperoleh Kristus." (Flp 3:7-8). Tuhan butuh kita karena kita butuh rahmat-Nya yang membuka hati kita kepada-Nya untuk keselamatan kita. Ikut Tuhan dan menjadi pewarta-Nya mukjizat pasti ada dan terjadi saja. Tuhan tetap butuh manusia untuk mewartakan Injil Kabar Gembira, karena Ia mengasihi kita apa adanya. Lebih dari itu Tuhan pilih kita seperti Ia menangkap Paulus karena kasih-Nya yang melimpah dan tanpa syarat bagi kita. Melalui Rasul Paulus, Allah mengajar segala bangsa. Santo Paulus doakan kami, agar kami jadi pewarta kebenaran kasih-Mu yang handal dalam dunia masa kini yang semakin abu-abu dari hari ke hari.

Tuhan berkatimu semua. (Arso Kota, Sabtu/II/C, 250125).