• Hari ini: December 22, 2024

PERBUATAN BAIK SELALU BERKENAN DAN TUHAN AKAN MEMBERIKAN GANJARAN-NYA. BERJUANGLAH BERBUAT BAIK

22 December, 2024
78

PERBUATAN BAIK SELALU BERKENAN DAN TUHAN AKAN MEMBERIKAN GANJARAN-NYA. BERJUANGLAH BERBUAT BAIK

(RP Frans Funan, SVD) 


"Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu." (Luk 13:24).

    Untuk jaminan  kesejahteraan hidup setiap orang harus berusaha keras.  Tanpa usaha serius dan kerja keras mimpi hidup baik dan sejahtera tidak akan terwujud untuk dinikmati. Dalam kaitan dengan kesejahteraan keselamatan pun, orang harus berjuang untuk mendapatnya. Perjuangan keras untuk keselamatan itu digapai melalui pelayanan tanpa pamrih. Melayani butuh komitmen, sebab pelayanan untuk target keselamatan tidak semua orang pahami. Pelayanan butuh pengorbanan dan penderitaan demi kebaikan dan kesejahteraan sesama. Dan siapakah yang sanggup melakukannya jika upah menjadi syarat utamanya?

    Zaman now no gratis. Bahkan zaman ini era instan. Tidak bekerja pun orang tuntut upah. Atau melayani asal-asalan tuntutan upahnya tinggi. Jika tidak, mencuri, korupsi dan cara tidak halal  lainnya (rekayasa, manipulasi, intimidasi, teror) terpaksa ditempuh untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidupnya.

    Cara hidup instan mempersempit jalan kesejahteraan yang wajar dan memperlebar cara hidup tidak wajar. Dengan demikian pintu menuju keselamatan semakin sempit dan semakin sulit untuk dilalui. Maka Yesus menasihati kita: "Berusahalah masuk melalui pintu yang sempit itu." Berusaha = perjuangan. Hidup yang tidak diperjuangkan kehilangan makna sejatinya. Hidup yang berarti ditempuh melalui perjuangan yang keras.

    Supaya kita hidup dan selamat, Tuhan Yesus rela melayani kehendak Bapa-Nya melalui jalan penderitaan hingga mati di salib. Hidup baik dan keselamatan tidak pernah akan diperoleh dengan cara hidup instan (hanya berharap untuk dapat dengan mudah tanpa usaha apalagi mau melayani dengan rela sungguh jauh dari harapan). Mental instan sulit mendorong orang untuk berjuang melayani dengan rela atau berbuat baik.

    Yesus hadir di dunia dengan misi utama menyelamatkan kita dan mengajar kita untuk mengikuti teladannya dengan berusaha berbuat baik seperti yang Dia lakukan. Ia berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa/kampung ke desa untuk mengajar dan berbuat baik. Santo Paulus kepada umat di Efesus (dan kita juga) mendesak mereka untuk berjuang berbuat baik melalui pelayanan kepada sesamanya. "Laksanakanlah pelayananmu dengan rela seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia. Kalian tahu bahwa setiap orang, entah hamba, entah orang merdeka, akan menerima ganjaran dari Tuhan, kalau ia berbuat sesuatu yang baik." (Ef 6:7-8).

    Maksud Paulus dalam tugas pelayanan itu subyek yang mendapat pelayanan adalah Tuhan sendiri dalam diri mereka yang kita layani. Siapa yang tidak suka melayani Tuhan? Semua orang pasti mau. Persoalannya ialah Tuhan tersamar dalam diri sesama, apalagi sesama yang menderita, miskin, susah, difabel dan yang tidak punya apa-apa. Tantangannya ialah balasan apa yang didapat dari orang- orang seperti itu? Maka dalam kenyataan mereka sering tidak dipedulikan bahkan ditinggalkan, lebih buruk lagi martabat mereka dilecehkan atau dilukai.

    Santo Paulus ingatkan lagi para pembesar yang punya banyak hamba atau pelayan: "Dan kalian para tuan, bersikaplah demikian juga terhadap hamba-hambamu, dan jangan mengancam. Ingatlah bahwa Tuhan mereka dan Tuhanmu ada di surga, dan Ia tidak memandang muka." (Ef 6:9). Tuhan tidak memandang muka dalam memberikan ganjaran-Nya. Siapa saja yang mau berbuat baik dalam pelayanan, Tuhan pasti beri upah keselamatan dan siapa pun yang melakukan kejahatan pasti dihukum.

    Karena Tuhan itu adil dan tidak pandang muka maka Pemazmur pun berseru: "Tuhan itu baik kepada semua orang dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya." (Mzm 145:9). Maka marilah kita berlomba-lomba untuk berjuang berbuat baik dan hindari mental instan untuk selamat.

    Ingat adegium klasik ini: hidup adalah perjuangan. Tiada kemenangan tanpa penderitaan. Berjuang masuk melalui pintu yang sempit itu. Berjuang sampai masuk, jika tuan rumah sudah  tutup pintu sia-sialah perjuanganmu. Pesan Yesus diakhir perikop Inji hari ini hendaknya menjadi refleksi kita yang serius: "Ingatlah, ada orang terakhir yang akan menjadi yang terdahulu dan ada orang terdahulu yang akan menjadi yang terakhir." (Luk 13:30). 

    Selamat beraktivitas hari ini sebagai pelayan Tuhan yang selalu berbuat baik. Tuhan berkatimu semua. (Arso Kota, Rabu, 301024).

Tag