Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah hai bangsa bangsa yang jauh. TUHAN telah memanggil aku sejak dari kandungan. Ia berfirman kepadaku, "Engkau adalah hamba-Ku, Israel, olehmu Aku menyatakan keagungan-Ku". Terlalu sedikit bagimu kalau hanya menjadi hamba-Ku. Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa supaya keselamatan-Ku sampai ke ujung bumi (Yes 49:1-6).
Aku bersyukur kepada-MU oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kau buat, dan jiwaku benar benar menyadari (Mzm 139:14).
Setelah Saul disingkirkan, Allah mengangkat Daud menjadi raja mereka. Dari keturunannyalah, Allah telah membangkitkan Juruselamat bagi orang Israel yaitu Yesus. Menjelang kedatangan Yesus itu, Yohanes telah menyerukan kepada seluruh bangsa Israel supaya mereka bertobat dan memberi diri dibaptis. Dan ketika Yohanes hampir selesai menunaikan tugasnya, ia berkata: Aku bukanlah Dia yang kamu sangka, tetapi Ia akan datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nyapun aku tidak layak (Kis 13:22-26).
Kemudian genaplah bulannya bagi Elisabeth untuk bersalin, iapun melahirkan seorang anak laki laki. Tetangga dan sanak saudaranya mendengar Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya. Datanglah pada hari ke delapan untuk menyunatkan anak itu, mereka hendak menamai dia Zakharia, tetapi ibunya berkata, "Jangan, ia harus dinamai Yohanes. Lalu mereka memberi isyarat kepada bapaknya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan, "Namanya adalah Yohanes." Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya, ia berkata-kata dan memuji Allah (Luk 1:57-66.80).
Allah akan menjadikan terang dan keselamatan kepada semua bangsa, inilah yang dinubuatkan oleh nabi Yesaya tentang dirinya. Dan janji itu di wujudkan, menjelang kedatangan Yesus, Allah mengutus Yohanes yang dilahirkan oleh Elisabeth pada hari tuanya, untuk menyerukan pertobatan dan memberi diri dibaptis kepada bangsa Israel. Dan akhirnya kabar keselamatan dari Allah itu sampai kepada kita.
Yohanes, artinya Allah berbelas kasih. Inilah yang dialami oleh Elisabeth yang dikatakan mandul dan Zakharia, karena belas kasih dari Allah, mereka dianugerahi anak laki-laki. Dan Allah menyertai mereka dengan setia, tetap bekerja dalam diri Yohanes Pembaptis, yang hidup di padang gurun.
Hati dan budi Yohanes Pembaptis, dipenuhi oleh Roh dan Kebijaksanaan dari Allah. Diberi tugas mempersiapkan jalan lurus bagi kedatangan Tuhan Yesus, supaya semua orang bertobat dan memberi diri dibaptis. Di hadapan Allah, Yohanes menjadi seorang hamba yang tekun dan setia. Perkataannya bagai pedang bermata dua, dan siap menyatakan kebenaran dari Allah dengan berani, tegas dan jelas.
Tetapi tetap bersikap rendah hati, di mana ketika hampir selesai menunaikan tugasnya, berkata; "Aku bukan Dia yang kamu sangka; Tetapi Dia akan datang kemudian dari pada aku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak".
Gereja memperingati kelahiran Yohanes Pembaptis sebagai hari raya, karena kaitannya dengan kelahiran Yesus Kristus Sang Mesias. Di mana selama hidupnya Yohanes Pembaptis mewartakan kedatangan Sang Mesias bukan mewartakan pribadinya sendiri.
Seperti Yohanes Pembaptis, kita pun diutus oleh Allah Bapa mewartakan kasih dan kerahiman Allah. Membuka jalan dan memperkenalkan Yesus kepada keluarga dan orang-orang di sekitar kita. Agar semakin mengenal dan merasakan kehadiran Yesus di tengah-tengah kehidupan mereka.
Marilah kita meneladan Yohanes Pembaptis, dalam menjalankan tugas perutusan dari Allah, melakukannya dengan tekun, setia dan rendah hati, dalam mewartakan kebenaran Allah.
Ya Allah, Engkau menghendaki bahwa Yesus Kristus bertambah besar dan Yohanes semakin kecil. Berikanlah kami kemampuan untuk bersedia mengalah kepada orang-orang lain, asalkan saja Engkau semakin dimuliakan. Tuntunlah kami kepada jalan-Mu, supaya kami mengabdi-Mu dengan rendah hati. Amin.
Selamat ulang tahun, Paroki Santo Yohanes Pemandi Naesleu-Kefamenanu