• Hari ini: December 22, 2024

BERJAGA-JAGALAH SELALU

22 December, 2024
171

Renungan, Minggu, 12 November 2023; Pekan Biasa XXXII

BERJAGA-JAGALAH SELALU 

    Kebijaksanaan itu bersinar dan tak dapat layu, mudah dipandang oleh yang kasih kepadanya dan ditemukan oleh yang mencarinya. Barangsiapa pagi-pagi bangun demi kebijaksanaan tak perlu bersusah payah, sebab kebijaksanaan itu ditemukannya duduk di dekat pintu. Kebijaksanaan sendiri berkeliling mencari orang yang patut baginya, dan rela memperlihatkan diri kepada mereka yang mencarinya, kebijaksanaan dijumpai pada tiap-tiap pemikiran mereka. (Keb 6:12-16). Jiwaku melekat pada-Mu, tangan kanan-Mu menopang aku (Mzm 63:7).

    Saudara saudara, kami ingin agar kamu mengetahui tentang orang-orang yang sudah meninggal supaya kamu tidak berdukacita. Karena kalau kita percaya bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama dengan Yesus. Hal ini kami katakan kepadamu seturut Sabda Allah ini; Kita yang hidup dan masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali takkan mendahului mereka yang sudah meninggal ( 1 Tes 4:13-18).

    Yesus mengucapkan perumpamaan, "Hal Kerajaan Surga itu seumpama sepuluh gadis yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima di antaranya bodoh dan lima bijaksana. Gadis-gadis yang bodoh itu membawa pelitanya, tetapi tidak membawa minyak sedangkan yang bijaksana, membawa pelitanya dan juga minyak. Waktu tengah malam terdengarlah suara, mempelai datang! Songsonglah dia! Gadis-gadis yang bodoh berkata kepada gadis-gadis yang bijaksana: Berikanlah kami sedikit dari minyakmu itu, sebab pelita kami hampir padam. Jawab gadis-gadis bijaksana, tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari atau akan saatnya (Mat 25:1-13).

    Kepada para murid-Nya, Yesus menegaskan, bahwa hal Kerajaan Sorga itu seperti gadis yang bijaksana, membawa pelita sekaligus membawa persediaan minyak, dalam menanti kedatangan tuannya. Ketika mempelai datang, masuk bersama ke dalam perjamuan nikah. Memang kebijaksanaan itu mencari orang orang yang patut baginya. Supaya tahu, bahwa mereka yang percaya bahwa Yesus telah mati dan kelak ketika meninggal akan berkumpul dengan Dia.

    Saudara /i ku, Yesus mengajak kita semua untuk senantiasa berjaga-jaga, agar tidak terlambat masuk dalam Kerajaan Allah, seperti lima  gadis yang bijaksana. Karena kita semua tidak tahu waktunya, kapan kita dijemput oleh malaikat Tuhan atau kedatangan Yesus pada akhir zaman.

    Kalau Tuhan sudah mau memanggil kita semua, kita tidak bisa menolak dan tidak ada tawar-menawar. Maka hendaknya iman kita tetap terpelihara dengan baik, supaya kita mampu hidup setia sesuai kehendak Allah.

    Untuk itu semua, diperlukan ketekunan kita dalam memelihara dan memupuk iman, sehingga bertumbuh dan berkembang, seperti gadis yang bijaksana, membawa pelita sekaligus dengan minyaknya. Karena bagi orang yang bertindak bijaksana, dalam kehidupan sehari-hari dapat menghantar semakin mengenal dan dekat dengan dirinya sendiri, keluarga, sesama dan Allah.

    Marilah kita berjaga jaga dengan berdoa dan membaca Firman Tuhan dan melakukannya, agar pengharapan kita hidup bersama Yesus menjadi kenyataan sekarang sampai selama-lamanya. Seperti dikatakan oleh Yesus: "Karena itu berjaga-jagalah sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya." Tuhan datang secara tiba-tiba dan waktunya kita semua tidak ada yang tahu dan kita semua diingatkan untuk senantiasa siap menyambut kedatangan Tuhan.

    Ya Allah, Engkaulah Sumber Kebijaksanaan kami. Berilah kami pengertian akan rencana-Mu, sehingga kami dengan giat dan penuh keyakinan menghayati hidup kami berdasarkan iman bahwa Engkau selalu mendampingi kami. Karena Engkaulah Allah kami, yang kami cari cari dan kami dambakan Engkau. Jiwa kami haus pada-Mu, dan ingin melihat wajah-Mu. Semoga kami boleh memandang Tuhan kami dan melihat kemuliaan-Mu. Amin.

Selamat berhari Minggu dan beribadat. Tuhan Yesus Memberkati.

Oleh: Rm Yunus Bouk, Pr (Pastor Rekan Paroki Noemuti)