DOA: MEDIA KOMUNIKASI SPIRITUAL PALING EFEKTIF DENGAN ALLAH (TUHAN) UNTUK ANEKA RAGAM KEBUTUHAN ORANG BERIMAN
(RP Frans Funan, SVD)
"Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul." (Luk 6:12-13).
Sebelum mengambil keputusan penting untuk memilih ke-12 rasul, Yesus lebih dulu meminta restu atau memohon kehendak Allah lebih dulu. Hal sangat penting karena hanya dalam dan melalui keduabelasan ini, Yesus akan membangun fondasi kokoh iman pembangunan Kerajaan Allah di dunia ini. Untuk tiba pada maksud luhur dan mulia itu, Yesus bersama murid-murid-Nya menepi dengan mendaki sebuah bukit yang sunyi dan berdoa semalam-malam kepada Allah.
Bagi Yesus doa itu sarana paling penting untuk bisa berkomunikasi secara efektif dengan Allah Bapa-Nya sebelum menentukan pilihan tepat bagi orang-orang khusus yang disebut-Nya rasul. Pilihan Yesus atas kedua belas orang itu sungguh amat tepat dan benar walau seorang di antaranya kemudian menjadi pengkhianat. Angka kedua belasan itu tetap dan posisi si pengkhianat diganti oleh orang lain yang lebih beriman, bertanggung jawab sepenuhnya sebagai rasul persis seperti ke-11 rasul yang terpilih lebih dulu.
Tugas rasul: menjadi saksi-saksi utama Injil dan membangun Gereja-Nya. Dua rasul di antara kedua belasan itu, pesta mereka kita rayakan hari ini yaitu: Pesta Santo Simon dan Santo Yudas. Simon disebut orang Zelot. Zelot artinya "setia". Ia amat setia kepada hukum Yahudi. Karena modal kesetiaannya ini Yesus panggil dia menjadi rasul. Maka Ia menyerahkan seluruh jiwa dan raganya seutuhnya untuk menjadi saksi Injil atau menjadi pewarta Injil-Kabar Gembira Kerajaan Allah.
Selanjutnya, sebagaimana para rasul yang lain menerima karunia Roh Kudus pada hari Pentekosta, demikian juga Simon. Dalam tugas pewartaan Inji Kabar Gembira Simon pergi ke Mesir dan bersama Yudas pergi ke Persia lalu berdua wafat sebagai martir di sana. Sekarang mari kita melihat Santo Yudas.
Yudas nama lainnya Tadeus atau disebut Tadeus. Tadeus berarti "si pemberani." Disebut pemberani karena ia berani mengajukan pertanyaan tersohornya kepada Kristus pada Perjamuan Malam Terakhir. Isi pertanyaan Yudas "Tuhan apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan bukan kepada dunia?" Yesus menjawab, "Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku, dan Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia." Tadeus juga pelindung "perkara yang sulit atau perkara yang hampir tidak ada harapannya." Mari kita sebagai umat, mohon doa bantuan Rasul Yudas Tadeus saat menghadapi perkara atau masalah yang hampir tidak ada harapannya bagi kita.
Tugas utama rasul selain saksi utama Inji ialah melindungi umat dari bahaya spiritual dan perjuangkan kebenaran serta keadilan di dunia. Karena berkat karya pewartaan para rasul kita semua mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah. Kita dewasa dan sedang menuju pertumbuhan penuh dengan Kristus. Kita tidak lagi diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, atau oleh permainan palsu dalam kelicikan mereka yang menyesatkan. Kita teguh berpegang pada kebebaran dan bertumbuh dalam kasih (Ef 4:13-15). Jangan pernah rasa lelah untuk berdoa.
Kita berdoa supaya jadi murid Tuhan yang militan di tengah tata dunia pada masa kini. Dalam menghadapi hal-hal penting kita tetap berkomunikasi dengan Yesus dan Allah Bapa dalam doa yang tekun. Sebagai orang terpanggil untuk melayani Tuhan dan sesama, doa sudah seharusnya menjadi nafas hidup kita. Paus Fransiskus menegaskan: "Panggilan lahir dalam doa dan dari doa, dan hanya dalam doa mereka bisa bertahan dan menghasilkan buah."
Selamat Pesta Santo Simon dan Santo Yudas, Rasul. Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu selalu. (Arso Kota, 281024).