• Hari ini: December 22, 2024

SETIA DALAM PERKARA-PERKARA KECIL

22 December, 2024
148

Renungan, Sabtu,  11 November 2023; PW Santo Martinus dari Tours, Uskup

SETIA DALAM PERKARA-PERKARA KECIL

    Saudara-saudara. Hendaklah kamu saling memberi salam dengan cium kudus. Kasih karunia Allah menyertai kamu semua. Amin. Allah berkuasa menguatkan kamu menurut Injil yang kumaklumkan dan pewartaan tentang Yesus Kristus, yang isinya ialah pernyataan yang berabad abad lamanya tersembunyi, tapi kini dinyatakan, yang menurut perintah Allah yang abadi, diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman oleh Yesus Kristus (Rm 16:3-9.16.22-27).

    Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kau kasihi akan memuji Engkau (Mzm 145:10).

    Yesus berkata, "Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." Barangsiapa setia dalam perkara kecil, ia setia juga dalam perkara besar. Jadi, jika kalian tidak setia mengurus mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan menyerahkan kepadamu harta yang sesungguhnya?(Luk 16:9-15).

    Setia dalam perkara perkara kecil, itulah ajaran Yesus kepada para murid-Nya. Karena kalau mereka setia dalam perkara kecil, maka mereka juga setia dalam perkara yang besar. Seperti diajarkan Paulus kepada jemaat di Roma, yaitu dengan saling memberi salam satu dengan yang lain sebagai tanda kasih. Memang kelihatannya kecil, hanya memberi salam, tapi pengaruhnya sangat besar.

    Saudara/i-ku, dalam menjalankan tugas panggilan kita, baik dalam pekerjaan atau pelayanan sosial, kita patut meneladan cara Paulus mewartakan Injil dan melayani jemaat-nya. Dia bukan hanya mengajar untuk saling memberi salam, tapi melakukan. Di mana setiap mengajar, tidak lupa menyapa, memberi salam, sebagai ungkapan persaudaraan dan perhatian yang menguatkan iman, bagi jemaatnya.

    Karena dengan memberi salam, orang merasa diperhatikan, dicintai, merasa dirinya berarti. Melalui salam yang kita ucapkan, kita berharap orang yang kita beri salam dalam keadaan baik baik adanya. Kecuali itu salam dan sapaan yang kita berikan kepada seseorang walaupun baru kita kenal, akan mereka ingat terus-menerus.

    Pengalaman ini saya alami sendiri. Kalau saya bertemu dengan orang, baik yang sudah kenal lama atau baru, saya selalu menyapa, bahkan sering dengan sedikit saya selipkan candaan. Untuk menghindari mereka tidak suka bila saya ajak bercanda, saya sering diakhir pertemuan berkata, maaf ya saya suka bercanda, jangan tersinggung. Begitu ketemu yang kedua kali, kebanyakan mereka masih ingat siapa saya.

    Sebagai pengikut Yesus, kita harus mempertanggungjawabkan apa saja yang telah dipercayakan Tuhan kepada kita dengan cerdik. Terutama kecerdikan untuk mendapatkan teman, sahabat dan saudara yang menjamin hidup kita baik sekarang maupun kehidupan abadi kelak. Seperti dikatakan oleh Yesus; "Barangsiapa setia dalam perkara perkara kecil, ia setia juga dalam perkara perkara besar." Orang yang bisa dipercaya dalam hal-hal kecil, akan dipercaya juga dalam segala hal yang menentukan dalam akhir hidup kita kelak.

    Marilah kita saling memberi salam kepada sesama, sebagai ungkapan kasih kita kepada Tuhan. Berbuat hal yang kecil tapi pengaruhnya besar bagi persaudaraan kita. Sebagai pengikut Yesus, inilah cara kesaksian hidup kita.

    Ya Allah, Engkau menyatakan misteri kasih-Mu kepada kami dalam diri Yesus Kristus. Semoga hidup kami selalu memperlihatkan bakti setia kami kepada Firman-Nya yang membawa kehidupan dan kebebasan. Kobarkanlah semangat kami untuk semakin setia pada tugas perutusan yang Engkau berikan kepada kami, agar terpenuhilah janji keselamatan-Mu di bumi sekarang ini dan di surga nanti. Amin

Tuhan Yesus Memberkati.

Oleh: Rm Yunus Bouk, Pr (Pastor Rekan Paroki Noemuti)