MENJAGA KESUCIAN DALAM HIDUP
(Pw St Yoakim dan Sta Ana, orang tua Santa Perawan Maria)
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur para leluhur kita, menurut urut-urutannya. Mereka adalah orang-orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai terlupa. Keturunannya tetap setia kepada perjanjian-perjanjian. Keturunan mereka akan lestari selama-lamanya. Nama mereka hidup terus turun temurun (Sirakh 44:1.10-15). Tuhan telah menyatakan sumpah setia kepada Daud, Ia tidak memungkiri-Nya, seorang anak kandungmu akan Kududukkan di atas tahtamu (Mzm 132:11).
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Berbahagialah matamu karena telah melihat, berbahagialah telingamu karena mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya" (Mat 13:16-17).
Putra Sirakh dalam tulisannya mengatakan, bahwa para leluhur kita, terpuji dan termasyhur, karena kebajikan selama hidupnya, sehingga nama mereka tetap dikenang sampai turun-temurun. Yesus menegaskan juga, bahwa orang yang matanya melihat dan telinganya mendengar apa yang telah Dia firmankan dan melakukannya, maka mereka akan berbahagia.
Kita semua tahu, bahwa Yesus dikandung dan dilahirkan oleh Santa Perawan Maria, yang suci sejak di dalam kandungan ibunya. Kesucian itu terpelihara sampai dewasa, karena Maria melihat dan mendengar didikan serta asuhan Santo Yoakim dan Santa Anna, orang tuanya, sesuai Tuhan kehendaki.
Sebagai orang beriman, kita pun dapat menjadi teladan hidup bagi anak-anak kita, terutama dalam menjaga kesucian dalam hidupnya. Melalui perkataan dan perbuatan kita sehari-hari apa yang kita katakan, hendaknya melakukan nya secara konsisten dan konsekuen. Kesucian berarti, hati, akal budi dan pikiran bersih dari hal-hal yang merugikan diri sendiri atau sesama dan hidup sesuai ajaran dan perintah Tuhan.
Memang untuk menjaga kesucian dalam hidup, tidaklah mudah, diperlukan perjuangan terus-menerus. Tetapi hendaknya kita percaya, bahwa Tuhan akan menyertai dan membimbing kita selalu dengan Roh Kudus.
Marilah mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Tuhan dengan menjadi pendengar dan pelaksanaan FIRMAN Tuhan dengan baik. Dengan melihat kondisi orang-orang di sekitar kita berada, di mana dalam situasi seperti sekarang ini, banyak di antara mereka yang membutuhkan uluran tangan kita untuk. Baik bantuan secara jasmani dan rohani.
Supaya kita semua beroleh kebahagiaan sejati dari Allah. Seperti dialami oleh kedua orang tua Bunda Maria, Santo Yoakim dan Santa Ana. Nama mereka dikenang terus-menerus sampai hari ini.
Ya Tuhan, berikanlah kami kemampuan menjadi pendengar dan pelaksana Firman-Mu dengan baik sesuai dengan kehendak-Mu. Amin