
RELASI KASIH ALLAH DENGAN UMAT, SEPERTI RELASI KASIH SETIA SUAMI ISTRI
(Yes 62:1-5; Mzm 96:1-2a.2b-3.7-8a.9-10ac: 1Kor 12:4-11; Yoh 2:1-11).
RP. Frans Funan, SVD
Perkawinan atau hidup berkeluarga menjadi hal paling bermakna dalam hidup manusia. Kitab Suci juga mencatat lambang perkawinan mulai dari Kitab Kejadian sampai dengan perkawinan Anak Domba Allah dalam Kitab Wahyu. Perkawinan ditampilkan sebagai lambang relasi kasih antara Allah dengan umat-Nya. Kristus jadi mempelai laki-laki sementara Gereja sebagai mempelai wanita. Kasih mendalam Kristus kepada Gereja-Nya ada dalam Ekaristis. Kristus Sang Mempelai Sejati mengorbankan diri habis-habisan, relakan tubuh dan darah-Nya sebagai makanan dan minuman agar mempelai wanita tetap terpenuhi kebutuhan hidupnya.
Kekurangan anggur dalam perkawinan di Kana memiliki arti kiasan akan keterbatan kebutuhan manusia tanpa Tuhan. Allah dalam Kristus tampil sebagai mempelai sejati Gereja yang bertanggung jawab penuh atas kebutuhan mempelai-Nya. Bunda Maria sebagai Bunda mempelai pria untuk Gereja, ketika pesta sudah mulai berlangsung, ia berjalan untuk mengontrol para pelayan, sambil melihat dari dekat kekurangan-kekurangan yang ada. Maria tahu bahwa Yesus punya tanggung jawab atas sebagai mempelai pria, maka Maria informasikan kekurangan anggur pesta kepada diri anak-Nya Yesus. Ia berpesan kepada para pelayan, apa yang Ia katakan kepadamu, lakukanlah itu.
Walau Yesus tampak protes tentang saat, tetapi Ia harus menjawab doa bunda-Nya atas kebutuhan para mempelai-Nya yang mendesak untuk dipenuhi saat ini dan di sini. Atas desakan doa dan permintaan ibu-Nya maka mujizat pun terjadi dan kemuliaan-Nya pun tampak. Kondisi kehabisan anggur adalah situasi ambang batas ketersediaan kebutuhan, namun situasi batas yang akan memilukan bahkan bisa jadi bencana itu diubah Yesus menjadi titik awal yang penuh sukacita dan kebahagiaan.
Semua itu terjadi karena kepekaan kasih murni seorang ibu yang sepanjang hidupnya tidak pernah mencari ketenaran, popularitas selain pelayanan tulus dan pengorbanan. Hal ini menjadi tanda dan sekaligus kesaksian kepada dunia bahwa Bunda Maria dan juga semua ibu beriman menghendaki yang terbaik bagi putra-putrinya. Bunda Maria selalu hadir untuk memberi bantuan di saat genting dalam hidup dengan doa-doa sucinya sebagai seorang ibu. Yesus siap menolong kapan pun dan di mana pun, entah kita sendiri bilang kebutuhan kita atau pun Bunda-Nya sendiri yang memohonnya kepada Yesus sebagai mempelai sejati kita. Sebagai mempelai Tuhan Yesus akan selalu melakukan yang terbaik untuk kebahagiaan kita entah secara orang perorangan maupun secara kolektif dalam kebersamaan sebagai para pengikut-Nya atau para mempelai-Nya.
Jaminan sebagai mempelai laki-laki untuk kebahagiaan individu dan bersama ditegaskan Santo Paulus: "Ada rupa-rupa karunia, tetapi hanya ada satu Roh, satu Tuhan dan satu Allah." (1Kor 12:4-6). Satu untuk semua dan semua untuk satu. Gereja sebagai mempelai Kristus dilimpahi aneka karunia, sebagai bukti cinta kasih mendalam Kristus kepada mempelai-Nya. "Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan sama. Ia memberikan karunia kepada setiap orang secara khusus seperti yang dikehendaki-Nya." (1Kor 4:11). Kasih Allah sempurna dalam kasih Kristus kepada kita sebagai Gereja mempelai-Nya. Sebagai mempelai-Nya, Yesus menghendaki kelimpahan selalu ada dalam hidup ini.
Kekosongan atau kehabisan kebutuhan menjadi ancaman besar bagi mempelai pria. Anggur itu lambang aneka ragam kebutuhan dalam hidup seperti anggur rezeki, anggur kebutuhan kesehatan dan pendidikan anak, anggur cinta kasih, damai, sukacita dan kebahagiaan. Ketika anggur-anggur hidup itu kurang perlu diisi ulang oleh Yesus dalam tempayan hidup kita. Jika tidak diisi maka hidup dalam ketiadaan rahmat, damai, sukacita, bahagia dan ketenangan sirna dari hidup kita. Akibat hidup jadi hambar, sangat membosankan ( di rumah, gereja, tempat kerja dan di mana saja). Kita butuh Tuhan untuk isi hidup kita dengan rahmat kudus-Nya.
Umat pilihan melalui Yesaya, Allah meneguhkan mereka: "Engkau akan menjadi mahkota keagungan di tangan Tuhan, dan serban kerajaan di tangan Allahmu. Engkau tidak akan disebut lagi Yang - Ditinggalakan Suami, Yang Sunyi dan Yang Bersuami." (Yes 62:3-4). Tuhan menghendaki umat-Nya hidup dalam kepenuhan kasih karunia dan rahmat, dan syaratnya adalah beriman dan setia. Kepenuhan hidup yang seperti ini mendesak kita untuk mengisahkan karya Tuhan yang ajaib di antara segala suku. (Mzm 96:1-3.7-10). Tuhan itu mahakuasa, Ia mengatur segala yang di langit dan di bumi. Tuhan kami pinta berilah damai pada zaman ini.
Selamat Hari Minggu Biasa II. Tuhan berkatimu semua. (Arso Kota, Minggu / C, 190125).
Tag
Berita Terkait

KERAJAAN ALLAH HADIR DALAM DIRI ORANG BERIMAN YANG MENYENANGKAN HATI TUHAN DALAM DIRI SESAMANYA.

ALLAH DALAM YESUS JAMIN KESELAMATAN KITA. IKUT YESUS BERARTI MENCINTAI ALLAH SEBAGAI YANG PERTAMA

MELALUI IMAN KEPADA YESUS KRISTUS KITA SEMUA BAIK YANG HIDUP PUN MENINGGAL BERHARGA DI MATA ALLAH

PERBUATAN BAIK SELALU BERKENAN DAN TUHAN AKAN MEMBERIKAN GANJARAN-NYA. BERJUANGLAH BERBUAT BAIK

Tag
Arsip
Kue Pelangi Menakjubkan Terbaik
Final Piala Dunia 2022
Berita Populer & Terbaru




Jajak Pendapat Online
