• Hari ini: December 23, 2024

ZIARAH

23 December, 2024
90

ZIARAH

Pada suatu hari kami diajak oleh bapak asrama untuk mau berziarah. Kami bertukar pikiran satu terhadap yang lain dengan pendapat yang berbeda-beda. Saya ingin menyampaikan masukan, apakah akhir bulan Oktober, kita semua bisa berziarah? Jujur saja, sampai saat ini saya belum pernah melihat keindahan patung Bunda Maria di Teluk Gurita-Atapupu. Ketika kami sedang bertukar pikiran, ternyata semua teman dan juga bapak asrama menyetujui masukan saya. Saya bangga dalam hati karena dengan itu, saya bisa melihat langsung pemandangan di Teluk Gurita.

Saat bergegas ke sana, kami mengikuti perayaan Ekaristi hari Minggu di Gereja Paroki Kristus Raja Seon. Usai misa, saya sangat gembira karena hari ini bisa bertemu dengan seorang cewek cantik.

Waktu berjalan terus dan saya bersama semua teman asrama serta bapa asrama akhirnya tiba di Atapupu, tepatnya di Pantai Pasir Putih. Saya sangat senang bisa bertemu dengan saudara-saudara THS yang sempat melewati jalan itu. Saya bergegas ke pantai bersama teman-teman. Kami semua  bahagia menikmati pemandangan yang indah ini. Ketika kami foto di sekitaran pantai itu, tiba-tiba ada teman memanggil saya. Katanya ada yang bertanya tentang organisasi Gereja? Kemudian teman saya menjawab, ya benar, di sini ada ada anggota THS -THM.

Saya dan teman-teman bergegas menuju orang yang bertanya tadi. Sesampainya di sana saya menjadi minder karena saya masih berstatus yunior dalam organisasi. Mengapa saya bisa dihargai malah sampai mencium tangan saya? Kami bercerita seadanya dan di situ kami mulai akrab. Kami foto bersama untuk menjadikannya sebagai kenangan.

Setelah makan siang, kami berangkat menuju Teluk Gurita, tempat patung Bunda Maria berada. Di sana, hati saya senang dan termotivasi untuk selalu bersyukur. Banyak sekali yang mengunjungi tempat itu dan masing-masing berdoa. Selain itu ada yang foto bersama karena pemandangannya indah. Ada yang berdoa kelompok termasuk sekumpulan THS-THM. Pokoknya banyak sekali umat beriman Katolik yang berziarah ke tempat ini.

Tak lama kemudian, sesudah segala urusan rohani kami selesai, kami kembali ke Malaka, tempat asrama putri kami berada.

By: Maria Aliza Funan