• Hari ini: December 22, 2024

DIAWALI DENGAN LITERASI BAHASA INGGRIS, INILAH KESERUAN HARI KEDUA MPLS SMK NEGERI PAISANAUNU

22 December, 2024
128

KOLKITA-Kefamenanu, Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Negeri Paisanaunu memasuki hari kedua diikuti oleh para siswa baru. Hari kedua pelaksanaan kegiatan ini berlangsung seru karena diawali dengan kegiatan literasi Bahasa Inggris yang melibatkan siswa Kelas XI dan XII, berlangsung di halaman sekolah dengan pembimbingnya Leonardus Nana, S.Pd.,Gr pada hari Selasa (23/07/2024).

    Kegiatan literasi ini dimaksudkan untuk membantu peserta didik membiasakan diri berbicara menggunakan Bahasa Inggris dan bisa berbicara ketika bertemu dengan orang-orang asing.

    Selesai kegiatan literasi ini, selanjutnga peserta MPLS diarahkan masuk ke Ruang Kelas X untuk menerima materi pada hari kedua ini. Pemateri pertama adalah Gregorius Bere Taek, SP dengan tema, "Tata Tertib SMK Negeri Paisanaunu." Tujuan dari materi ini agar peserta didik dapat mengetahui dengan baik tata tertib yang ada di SMK Negeri Paisanaunu. Selain itu agar dapat menerapkannya dalam kegiatan setiap hari baik di sekolah maupun lingkungan masyarakat. Maka biasanya Tata Tertib SMK Negeri Paisanaunu selalu dibacakan setiap hari Senin pada saat Upacara Bendera supaya peserta didik dapat mengingat terus tata tertib yang ditetapkan oleh pihak sekolah.

Pemateri (Gregorius B.Taek: kiri; Yulianus A.Naisau dan Angelina Langodai: kanan) memaparkan materinya kepada peserta didik pada hari kedua MPLS

    Kepala Sekolah SMK Negeri Paisanaunu, Yustinus Monemnasi, S.Pd juga mengundang dua pemateri dari sekolah lain yakni SMK Bitauni, Yulianus Alfrido Naikofi dan Angelina Langodai. Yulianus memberi materi tentang, "Kurikulum Merdeka." Angelina Langodai membawakan materi tentang "Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila/P5. Tujuannya agar peserta MPLS dapat mengetahui perkembangan Kurikulum dan dapat menerapkannya di lingkungan sekolah dan di tempat mereka berkarya nanti.

    Dalam pemaparannya, Yulianus A. Naisau mengatakan bahwa, "Merdeka belajar artinya peserta didik dapat dengan bebas belajar di mana saja, bebas untuk berkreativitas, dan bebas untuk terampil". Sedangkan Anggelina mengatakan, "Kami sebagai guru membantu untuk memfasilitasi saja. Kalian semua yang harus berperan aktif untuk bisa berkarya. Guru memberi ruang bagi siswa, jika guru tidak memberi ruang, bagaimana kalian mau menunjukkan keterampilan kalian?" ungkap Anggelina.

    Kegiatan ini masih akan berlanjut hingga beberapa hari lagi. (LT)