KOLKITA-Kefamenanu, Umat Kapela Santo Alexander Oelnitep, Paroki Santo Yohanes Pemandi Naesleu-Kefamenanu, Kabupaten TTU melaksanakan ritual Tapoen An Olef, di lokasi Kapela usai Perayaan Ekaristi pada Hari Raya Natal, (25/12/2023).
Perayaan Ekaristi Hari Raya Natal 25 Desember 2023 di Kapela Oelnitep, dipimpin oleh Pastor Rekan Paroki Naesleu, Rm Kristo Ukat, Pr. Tata Perayaan Ekaristinya berlangsung hikmat seperti biasa di berbagai tempat lainnya. Usai perayaan tersebut, umat di Kapela Oelnitep berhimpun di pelataran Kapela dan menambahkan ritual Tapoen An Olef sebagai ritus kelahiran orang Dawan.
Hadir pada kesempatan ini, sejumlah besar umat dari berbagai kelompok usia, mulai dari para orang tua, orang dewasa, orang muda, anak-anak. Ritual ini disponsori oleh para orang tua dan tokoh-tokoh adat serta tokoh masyarakat yang ada.
Untuk diketahui bahwa, umat yang berada di Kapela Oelnitep terdiri dari beberapa etnis orang Dawan yakni Etnis Miomaffo Oeolo dan Tunbaba, Biboki, Insana, dan beberapa etnis lainnya. Khusus untuk Perayaan Natal tahun ini, etnis Miomaffo Oeolo menjadi sponsor pelaksanaan ritual Tapoen An Olef.
Para tokoh adat dari etnis Miomaffo Oeolo menyiapkan berbagai sarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan ritual tersebut. Salah satu sarana yang disiapkan adalah periuk yang terbuat dari tanah liat.
Ritual tersebut dimulai dari pelataran Kapela, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan periuk yang terbuat dari tanah liat, yang tersimpan di dalam Kapela, dilanjutkan dengan perarakan menuju pohon di belakang Kapela sebagai tempat penyimpanan atau pentaktaan periuk tanah tersebut. Usai peletakan periuk tanah di atas pohon, rombongan kembali ke samping Kapela, dijemput dengan tarian gong dan menari bersama di pelataran Kapela.
Ketua Lingkungan Oelnitep, Yohanes Fallo, ketika dihubungi mengatakan, "Kami bersyukur bahwa, dengan adanya kegiatan ini memberi pesan dan kesan yang baik terutama kepada generasi sekarang yang belum pernah melihat atau menyaksikan langsung upacara Tapoen An Olef ini bahwa proses kelahiran memiliki nilainya dalam tata cara budaya Dawan. Menurut saya, ini kegiatan yang sangat baik dan positif sekali."
Lebih lanjut, beliau mengatakan bahwa ritual tersebut dikaitkan dengan peristiwa Natal Tuhan memiliki nilai yang positif. " Menurut saya, ritual ini sangat baik sekali dilakukan pada momen Natal seperti ini. Saya merasa ada hubungan antara kelahiran Tuhan Yesus saat Natal dan ritual Tapoen An Olef. Ini memberi kesan bahwa Yesus tidak hanya lahir di Kandang Betlehem tetapi juga lahir di dalam budaya Dawan. Dan hari ini, umat dari berbagai kalangan, sangat antusias mengikuti upacara ini dari awal sampai selesai."
Selain ritual tersebut, umat di Kapela Oelnitep juga melaksanakan kegiatan lain seperti pertandingan futsal antar KUB untuk kategori bapak-bapak dan ibu-ibu. Kegiatan ini digerakkan oleh OMK di Kapela Oelnitep. (AF)