SEBIRU LANGIT SEDALAM LAUTAN
Hempas ombak
berhias cantik
Buih berserakan
hamparan memutih
Di bibir pantai
pasir asin
Memadu melodi
langit bumi
Angin berarak
menyapa pagi
Ombak
menghempas mengoyak hening
Menatap
cakrawala asa mencipta
Cari arti
sebiru langit sedalam laut
Terlena di
pelukan alam
Asa mengembara
mencari arti
Bagai
inspirator kudus Agustinus
Lubang kecil
meminum lautan?
Birunya langit
dan laut membisu
Memandang lakon
artis dan aktor
Bergulat
mencari arti penuh dinamika
Tentang kepercayaan
dan kesetiaan
Seperti pesona
biru gaun Bunda
Kembara jiwa
tenang serentak relaksasi
Beri damai dan aman
lewat pergumulan
Memantul simbol
kebebasan dan ketenangan
Artis dan aktor
merias diri dengan peluh
Dalam gulatan hening
mendesain hidup
Berkelana
mencari arti mengasa rasa
Yang terkikis
di pusaran waktu digital
Laskar perintis
mengukir kisah
Dalam balutan
peluh penuh juang
Di antara
birunya laut dan langit
Seperti teladan
Bunda bergaun biru
Butiran pasir
dan sengatan duri
Memicu
adrenalin semangat mencari
Meraih hidup
penuh arti melalui proses
Bagai gunung yang leluasa dinaiki dan dituruni
Berkat terurai
melalui peluh beban
Membuka kisah
berdaya tanpa bergaya
Di hening alam
penuh buku cipta
Tentang arti
yang tak akan berubah
Laskar Perintis
merintis hidup daya
Bagai berpegang
tongkat Musa siap membelah
Air membiru
membuka jalan
Bagi Israel Baru di masa kini
Birunya laut
dan langit
Menuntun jalan
Laskar Perintis
Mengarungi
padang gurun hidup
Seperti suara
Yohanes, sang perintis
DIA besar, aku
kecil
Tersadar di
dalam mandi peluh
Berproses tanpa
banyak protes
Aku, setitik
air dalam luas laut dan langit
Takluk di bawah
Mahabesar Allah
Jalan masih
panjang
Rintisan hidup lewat rintihan dimulai
Kini dan di
sini, bersama pesona alam
Mengawali kisah, setitik air dalam timba Allah
Catatan hati
bersama Laskar Perintis,
Siang di bawah pohon asam
TB, 3
Agustus 2024 (KU)