PEREMPUAN
DAN SENJA KELABU
Senja
masih teduh
Camar masih menari ruang
Di atas buih ombak yang telanjang
Sementara
angin sedang malas bertiup
Riuh ramai bocah-bocah pencari kerang
Perlahan mulai redah
Mungkinkah
mereka kan pergi tuk kembali lagi?
Ataukah
takkan pernah ia kembali tuk kedua kalinya ?
Entahlah
Semuanya
belum dapat kupastikan
Aku
masih bertanya pada diriku sendiri
Yang
sedari tadi menatap kosong
Tak
kujumpai seorang jua di depan sana
Kecuali bayangan hitam
Semakin terlihat menyeramkan
Waktu
semakin pendek
Warna jingga sempurna
Di batas langit yang semakin memerah
Menidurkan
suasana yang semakin sunyi
Di depan sana perempuan berkerudung
Berdiri seorang diri
Tak lekas pergi
Terpaku ia menatap punggung para nelayan ulung
Menikmati
kesendiriannya dalam tanya
Sampai
kapankah ia tetap memilih berada di sana ?
Entahlah...
Perempuan
senja bermantol hijab putih salju
Aku
tahu bahwa kau sedang lesuh
Mengapa
kau sembunyikan ini untukku
Bukankah
skenario hidup ini akan terus berlanjut
Sedang
kita takkan pernah luput dari kenyataan
Hidup
memang keras, asal hati tak membatu
Raga
boleh lelah asal jiwa tak menyerah
Perempuan
senja
Dunia
memang kejam
Namun
dunia sedang menantimu
Asalkan
kau tak memilih tuk menyerah pada apapun
Hidup
hanya sekali saja
Kemarin,
Hari
ini
Besok
dan selanjutnya adalah sebuah tanda tanya
Mungkin
kau dan aku sulit menjawabnya sekarang
Perempuan
senja
Mengapa
kau tega menyakiti dirimu sendiri
Masih
ada hari esok untukmu
Ayo
bangkit lagi temui dirimu
Katakan
pada dirimu bahwa kau sangat mencintainya
Kau
sangat berharga di mata Sang Khalik
Kau
sempurna baginya
Walau
harus menerjang badai yang terus membuntutimu
Kau
berhasil memenangkan dirimu
Tak
ada siapapun di sini selain dirimu sendiri
Perempuan senja
Sunset
semakin jingga
Ubah
haluanmu dan pulanglah
Kan
kau temui dirimu yang bahagia
Di
batas malam yang sebentar lagi menjemputmu
Ayo,
pulanglah ke persadamu
Lukiskan
keindahan yang suci ini
Dan
jangan pernah memilih tuk patah lagi
Perempuan
senja
Padamu
kuucapkan sepotong rindu
Yang
kan mengabadi di setiap lika-liku ziarah hidupmu
Takkan
kutinggalkan kau seorang diri lagi
Takkan
kubiarkan matamu lembab dan sayup lagi
Takkan
kubiarkan tangismu memecah kesunyian malam
Takkan
kubiarkan tawamu terlihat hambar
Takkan
kubiarkan senyummu tampak ngilu di dada
Perempuan
senja
Bangkit
dan temui aku sebentar
Di
telaga yang penuh kebahagiaan
Di
pelataran yang tak pernah membuatmu terisak
Di
peraduan yang sudah layak hanya untukmu seorang
Di
bilik yang takkan membuatmu pincang
Di
lorong yang tak pernah membuatmu tersesat
Perempuan
senja
Kita
sedang melukis sejarah di batas senja kelabu
Dan
membiarkan semuanya tetap membersit dalam hati
Di sepanjang raga dan jiwa kita masih menyatu
Perempuan
senja
Aku
masih menantimu di ujung langit jingga kelabu
Berharap
bulan masih ada menemani kita di sana
Perempuan
senja
Harapan
harus kau pegang
Pelangi
tak selalu mengecewakan siapapun
Termasuk
dirimu sendiri
Tak
perlu ada kata terlambat
Sebelum
anda mencoba lagi
Ayo,
pandang ke depan
Pelitamu
sedang bernyala di depan sana
Oleh: Lena Salu