• Hari ini: December 22, 2024

BOLEHKAH AKU PINJAM SERATUS?

22 December, 2024
172

BOLEHKAH AKU PINJAM SERATUS?

 

Perempuan Setengah tua itu

Menjinjing sebuah keranjang lontar

Dengan seikat kayu bakar di atas kepalanya

Sedang langkahnya makin lemah

Tak seperti empat puluh tahun yang lalu

 

Kala itu aku masih bocah

Ketika umurku belum seberapa

Aku masih melihat wajahnya yang anggun

Dengan lipstik yang membuat bibirnya merekah

Dengan kebaya coklat keemasan dan sarung bermotif

Ia bagaikan bidadari yang tak pernah terkalahkan

 

Musim panas baru pergi

Hujan kembali mengguyur bumi

Sebentar lagi Pipit akan bersorak di antara ranting padi

Menari dari persadanya

Menemani pak tua yang sedang bermenung

 

Kutemui ia sebulan yang lalu

Ada sedikit kerut di keningnya

Ada pucat di bibirnya yang kusanjung kala itu

Ada suara yang semakin berat di kerongkongannya

Ada batuk yang tertahankan di dada

 

Aku mengusap dada pelan

Tak ada kata yang tepat tuk kujelaskan semuanya

Tak ada bahasa yang dapat menggantikan perasaanku

Tak ada senyum yang bisa menutupi keberadaanku saat ini

Mereka telah melewati satu malam gelap penuh ujian

Sedang aku berpangku tangan dalam kenyamanan

 

Aku menjerit dalam diam

Menahan rasa yang sedang beradu

Tuhan, kuatkan hatiku

Biarkan aku tegar seperti mereka

Yang mengais dari setiap rasa bersyukur

Yang memberi tanpa menuntut balas

 

Bolehkah aku pinjam seratus?

Adalah sebuah tantangan bagiku

Tuk membalas semua kebaikan kedua pejuangku

Yang tak kenal hujan badai

Yang tak pernah berlari menghindari kenyataan hidup

Yang tak pernah tahu kapan waktunya istirahat

Yang tak pernah menutup pintu hatinya untuk siapapun

 

Terima kasih pahlawanku

Yang mencintaiku tanpa syarat

Yang mengasihiku tanpa bayaran

Yang memeliharaku tanpa sogokan

Yang memberi tanpa pamri

 

Tuhan, temani aku sebentar saja

Lindungilah mereka

Biarkan aku dapat membalas segalanya

Temani aku sebentar saja

Menyelesaikan semua yang belum sempat tercapai

Semoga, semoga semuanya tiba pada waktunya

 

Salam hormat untukmu yang takan pernah kulupakan

Yang tak pernah kuabaikan

Yang takkan pernah kukecewakan

Yang takkan pernah kusakiti lagi

Maafkan diriku yang belum bisa bayar seratus hari ini

 

Teruntukmu,

Semoga kelak dapat kulunasi semuanya

Semoga pada saatnya masih bisa melihatmu bahagia

Dengan tawamu yang lebar

Dengan senyumanmu yang kubanggakan

Dengan kewibawaanmu yang kuhormati

Dengan kasihmu yang tak bertepi


Oleh: Lena Salu

Tag