USIKAN RIAK GERIMIS
Oleh: Ona Kobo
Kicauan burung di dahan
Membangunkan ku dari alam bawah sadar
Riak gerimis di atas genteng
Mengusik kenyamanan di atas ranjang
Haruskah aku terhipnotis?
Tidak, akulah pejuang
Beranjak untuk memulai
Tanpa mengakhiri
Kala itu fajar tidak menunjukkan pesonanya
Riaknya mengusik lamunanku
Benturan hebat antara nalar dan naluri
Membuatku terbuai
Sejenak Tuan penilik kehidupan menyapa
Benturan itu seketika berhenti dengan paksa
Bersama reruntuhan waktu yang kian beranjak
Menyusuri genangan yang terbiasa 1000 kenangan
Harus melangkah tuk mencapai puncak
Bolehkah aku berhenti sejenak Tuan?
Ah. Akulah pejuang
Aku bukan pecundang bagi orang tuaku
Tirta pada kelopak terus mengalir
Membasahi tiap derapan langkah
kaki
Sekejab bersujud pada bumi
Pintaku pada Tuan
Tuan, kekarkan hati dan kaki yang kian melemah
Kembali bangkit untuk meneruskannya
Gerimis terus membasahi tanpa sisa
Seiring detak jarum jam
Detik berdetak hingga berganti tahun
Langkah demi langkah terlewati
Kian yang tersisa akan ku gapai hingga puncak
Pinta puan pada Tuan
Tetaplah bersamaku
Meski riak terus
mengusikku