CINTA: MELAMPAUI RUANG DAN
WAKTU
(Ronny Manas)
Aku tetap mencintaimu
Seperti detik pertama
Aku jatuh cinta padamu
Mencintai kelebihan dan
kekuranganmu
Menerima dan memeluk
Keutuhan
dirimu tanpa sisa
Begitupun dirimu padaku
Lantas…
Berjalan berdua mengarungi
lautan kehidupan
Tanpa takut basah apalagi
tenggelam
Menemanimu dalam mahaluas
Daratan panjangan perjuangan
Tanpa cemas apalagi takut gagal
Seiring itu harapan pun tumbuh
mekar
Tanpa letih dalam hati kita
Hingga waktu itu tiba
Ketika Tuhan menjawab doa kita
Cinta kian sempurna
Dalam
mekar bola mata mutiara kembar kita
Mentari harapan dan sukacita
Kian merona dalam dada
Sungai harapan tuk hidup
seribu tahun bersamamu
Kian teduh dalam hatiku
Namun apalah dayaku?
Rancangan Tuhan tetaplah
rancangan-Nya
Tetap misteri dalam segala
rupa pencarian kita
Pagi itu waktumu tiba
Kali ini tidak lagi tentang
kita
Namun tentang kamu yang
tinggal
Tuhan memisahkan raga kita
Meruntuhkan mahakuat benteng
sukacita kita
Dengan banjir duka yang
menyayat hati
Aku terpuruk, mereka pun
demikian
Ya, kami terkapar dalam tanya
nan lantang
Mengapa harus secepat ini?
Mengapa harus bapak kami?
Dan tanya tetaplah tanya bagi
kami
Entah sampai kapan?
Kini…
Kami hanya sanggup
Memeluk erat bayanganmu dalam
iman
“Setiap insan punya waktu masing-masing”
Kami harus kuat bertiga
Kami harus tegar bertiga
Jalani hidup tanpamu
Lewati musim demi musim
tanpamu lagi
Dan kami meyakini
Cinta sejati tetap menyatukan
hati kita
Bapak…
Cinta kami akan tetap mengalir
Dalam darah doa kami
Bahwa cinta imani melintasi
ruang dan waktu insani
Sampai jumpa di Firdaus
terjanji, bapak
(Cinta Unu Ida-Amel-Imel)
Bahagia di surga Unu
(Mengenang 40 hari meninggalnya bapak Agustinus Sola)