SEUNTAI DOA TUK RAHIM YANG PERNAH MEMBESARKANKU
Alarm di bilik
tidurku berdering panjang
Sedang bunyi lonceng
Yang sedikit bising pagi ini
Membangunkanku lebih awal
Tak ada kantuk dan niat yang menggodaku
Tuk tidur lebih lama lagi
Rupanya hari ini tampak berbeda
Dari hari-hari yang lain
Ada seonggok sukacita
Yang sulit diteorikan dengan logika sesaat
Aku menikmati
semuanya dalam kesunyian
Dan membiarkan
diriku terbuai dalam dekapan-Nya.
Ku ayunkan langkah dengan pasti
Ke ruang oratorium kampus
Sebelum membuka awal hariku
Dengan nyanyian Veni Creator dan Brevir
Di hadapan monstran indah
Bertakhta Tuhanku aku bersujud
Ditemani nyala lilin yang mekar
Membersit seluruh ruang
Ada untaian doa syukur
tulus yang kupanjatkan
Dengan sekali
lagi memadahkan Tedeum Laudamus
Tentu tak lupa kuulangi
doa wasiat St. Arnoldus Janssen
Ada getaran yang
sempat mengguncang
Pelan tapi pasti
semuanya dapat teratasi
Kurasa tak ada
yang harus kulupakan
Kurasa tak ada
yang perlu diabaikan
Semuanya telah
terpatri dalam jiwa ini
Menjadi sebuah
doa dan kurban paling berharga
Hiduplah Allah
Tritunggal Maha Kudus dalam hati semua orang
Adalah semboyan
St. Arnoldus Janssen yang terus kuhidupi
Hari ini batinku
turut bersorak seperti seorang anak kecil
Ada senyuman lebar
yang menghiasi wajahku
Ada kegembiraan
yang turut menemani keberadaanku
Seperti sukacita yang dialami
Oleh mempelai tersuci Maria hari ini
Ketika disapa “Salam hai engkau yang diberkati“
Oleh malaikat Gabriel
Semuanya masih
kental dan melekat erat dalam sanubariku
Tentu belumlah
amnesia diriku saat ini
Mengulang rajutan
kisah yang tak pernah usang oleh waktu
Yang terus menggema
dan membahana di sepanjang hidupku
Dalam alunan
melodi dan ritme yang khas
Terima kasih
kuucapkan untukmu semua
Yang pernah hadir
dalam hidupku
Yang pernah hadir
dalam sisi perjuanganku
Yang pernah berbagi
suka dan duka dalam prosesku
Yang pernah
mencintaiku tanpa syarat
Yang pernah mengasihiku
tanpa pamri
Yang pernah
menopangku dengan kasih
Terima kasih
untuk rahim yang pernah membesarkanku
Yang pernah
merawatku menjadi pribadi yang tegar
Yang pernah
mendidikku menjadi wanita kuat hingga detik ini
Yang mengajariku
bagaimana harus bertahan dan berjuang
Yang mengajariku
untuk selalu bersyukur
Terima
kasihku tak cukup sampai di sini saja
Kan kubawa
semuanya dalam sembahku
Kan kubawa
semuanya dalam pelayananku setiap hari
Semoga doaku yang sederhana ini
Berkenan di hatimu dan di hadapan-Nya
Sukacitamu adalah sukacitaku jua
Dan menjadi sukacita kita bersama
Semoga semboyan Allah
Tritunggal Maha Kudus
Tetap merajai hati kita semua
Dalam misi dan karya Allah di dunia ini
Walaupun dengan
cara yang berbeda
Walaupun dalam
situasi yang tak sama
Semuanya berarti
di hadapan-Nya
Tak ada yang
lebih kuinginkan daripada dengan rahmat Allah
Menjadi yang terkecil
dan mengorbankan diriku
Demi karya
evangelisasi
Pesan Mother Yosepha Steinmans ini, menjadi mantra bagiku
Menjadi pelengkap
dalam segala situasi apapun
Kuucapkan selamat
merayakan ulang tahun kongregasi untukmu semua
Tak ada yang
paling berharga selain seuntai doa dan kata terima kasih
Semoga kesederhanaan
ini berharga untuk kita semua
Sukacitamu adalah
sukacitaku dan menjadi sukacita kita bersama
SELAMAT MERAYAKAN HARI ULANG TAHUN KONGREGASI SSpS YANG KE 134
Oleh: Lena Salu