PERSEMBAHAN TERAKHIR UNTUK IBU
Altar berwarnakan ungu
Tanda masa penantian akan kelahiran Allah
Telah tiba
Dengan membawa segala sukacita
Berbeda dengan dia
Pria berjubah menjawab panggilan Tuhan
Kabar sukacita berubah dukacita
Dalam selang waktu singkat
Seperti petir yang menyambar pohon
Sakit, itulah yang dirasakan
Kabar mengejutkan membuatnya diam tanpa kata
Entah lanjut atau berhenti
Cintanya telah pergi untuk selamanya
Dalam waktu persiapan di kurun waktu yang panjang
Dengan refleksi panjang
Ia menjawab YA untuk panggilan Tuhan
Bukan karena tak mencintai ibunya
Cinta yang besar dan keyakinan akan kebangkitan
Itulah yang membuatnya teguh
Dengan berjalan beriringan
Bersama gembala lainnya
Ia menghantar ibunya
Untuk beristirahat selamanya
Sebagai persembahan terakhir untuk segala cinta
Terima kasih, ibu
Oleh: Mensy Lau