Minggu pertama saya lalui tanpa kejadian aneh seperti malam
pertama. Rentang waktu ini saya gunakan
untuk mengenal orang-orang di sekitarnya. Selain indra yang sekarang sudah jadi teman dekat saya, dua
kamar lain dihuni karyawan sebuah dealer mobil ternama. Mereka terlalu sibuk
dengan jam lemburnya jadi saya tidak begitu sering bertatap muka. Sementara satu
lagi kamar ditempati sepasang suami istri yang sama-sama berkarir sebagai karyawan swasta.
Saya sekarang sudah akrab dengan indra. Hampir tiap
malam saya numpang nonton TV di kamarnya
karena dengan bekal yang saya bawa dari kampung tidak mencukupi untuk membeli barang-barang
kebutuhan sekunder. Yang terpenting
bulan pertama ini saya punya tempat
untuk tidur dan mandi dulu. Kebutuhan lainnya akan saya pikirkan nanti.
Saya berhasil membuat indra "tobat" dari
kebiasaannya menyetel lagu menggunakan speaker aktif dengan volume berlebihan. Saya menyarankan dia untuk memakai headset
dan sekarang dia jadi maniak headset kalau pulang kerja, dan sekarang lantai atas sudah sepi
dari kegaduhan.
Satu bulan berlalu sejak
kejadian malam pertama, dan anehnya satu bulan ini saya tidak pernah sekalipun bertemu lagi dengan 'wanita hampa'.
Berkali-kali saat hari libur saya nongkrong
depan kamarnya sambil main gitar milik indra. Saya yakin kalau kamar ini memang berpenghuni,
orangnya pasti akan keluar. Tapi nyatanya saya tidak mendapatkan hasil apapun. Kamar ini seolah
ditinggal begitu saja oleh pemiliknya. Entah sudah berapa lama dia tidak balik ke kamarnya.
Kadang saya coba beranikan diri mengintip ke dalam lewat
celah di jendela. Tapi kaca jendela tertutup rapat kertas koran yang ditempel dari dalam.
Dan karena tidak juga membuahkan hasil, minggu ketiga dan
keempat saya tidak lagi begitu tertarik dengan 'wanita hampa’. Saya tidak lagi mengintip dari balik jendela ataupun nongkrong
di depan kamarnya. Aktivitas saya kembali normal seolah tanpa terjadi sesuatu
apapun. Dan meski indra masih menganggap yang saya lihat waktu pertama di sini adalah penampakan
hantu, saya tidak begitu merasa takut.
Satu bulan pertama
berhasil saya lalui dengan baik. Karena saya
mulai masuk job training pada
pertengahan menjelang akhir september, saya baru menerima gaji pertama di akhir bulan
berikutnya. Setelah mengambil uang secukupnya dari atm saya balik ke kosan membawa beberapa makanan dari pasar
malam. Sekali-kali saya traktir si indra
makan-makan karena selama satu bulan ini saya memang sering ditraktir olehnya dan saya juga sempat pinjam uang ke indra karena bekal saya
habis. Maka gajian ini saya lunasi hutang saya . Hehehe..
Kamar indra masih tertutup
pagi itu. Semalam dia masuk shif malam. Saya putuskan menunda dulu acara makannya sampai
dia bangun. Lalu saya duduk di kursi
depan kamar saya sambil main gitar tidak
jelas sesuka hati.
Saya sudah tidak begitu penasaran lagi dengan penghuni kamar
depan saya karena lelah dengan
pengintaian tanpa hasil. Saya mulai
berpikir untuk menerima argumen indra bahwa yang saya lihat waktu itu adalah penampakan hantu. Maka
alangkah terkejutnya saya pagi itu
ketika dari bawah terdengar suara kaki menapaki anak tangga menuju lantai atas
dan yang muncul kemudian adalah dia !!
Wanita hampa itu !!
Mata saya langsung terpaku menatap sosok yang berjalan menuju kamarnya. Dan sama seperti yang
saya lihat waktu pertama kali, dia kali ini juga
memakai kaos kaki panjang. Saat itu dia
memakai kaos oblong putih dan rok pendek selutut. Rambutnya diikat ke belakang.
Saya berhasil melihat wajah wanita itu
secara utuh ! Bahagianya saya ...
Jantung saya tiba-tiba berdegup sangat kencang ketika
wanita itu menoleh dan tersenyum ke arah saya . Saya balas senyumannya dengan sedikit culun.
"Anak baru yah?"
dia bertanya sambil tangannya membuka kunci pintu kamarnya. Nada suaranya
terdengar sangat ramah dan bersahabat.
Saya mengangguk. Dan dia tersenyum lagi sebelum akhirnya masuk ke kamar lalu menutup lagi pintunya. Secara refleks saya bergegas ke kamar indra mengetuk pintunya dengan keras.
"Bro, bangun bro.." teriak saya sambil tangan saya tetap menggedor pintu. Beberapa lama tidak ada jawaban sampai akhirnya kepala indra yang gundul plontos itu muncul dari balik pintu yang terbuka. Mukanya kusut dan berminyak.
"Kenapa woi.. ganggu
orang tidur sa!" indra menggerutu.
"Cewek itu bro,"
kata saya bersemangat.
"Cewek mana?"
indra kesal.
"Cewek depan kamar saya
! Dia barusan datang tuh, ada di kamarnya
!!"
"Terus apa
hubungannya dengan saya ?"
"Saya mau buktikan kalau dia bukan setan. Saya mau kau ketemu langsung sama orangnya !"
"Busyet..saya baru tidur satu jam, kau bangunkan buat yang tidak jelas!"
"Kau tadi tidur jam
Tujuh, sekarang jam Sembilan. Berarti Kau tidur dua jam."
"Iya..beda sedikit!" lalu indra menutup pintu lagi
dan terdengar suara gerendel yang dikunci dari dalam.
Beberapa kali saya panggil lagi tapi dia tidak menjawab. Saya berdiri terpaku menatap pintu kamar di depan saya
. Saya yakin hari ini semua pertanyaan saya
akan terjawab...
Bersambung……………