PERANAN PATOLOGI ANATOMI DALAM MENENTUKAN DIAGNOSIS SUATU PENYAKIT
(dr. Yoakim Agustinus Solo Lopez, Puskesmas Bitefa)
Bidang Patologi Anatomi (PA) adalah salah satu bidang dari ilmu kedokteran yang peranannya sangat penting dalam pelayanan kedokteran, terutama dalam menegakkan diagnosis dan terapi serta prognosis atau prediksi ke depan dari suatu penyakit. Tindakan yang dilakukan oleh seorang Dokter Spesialis Patologi Anatomi adalah memeriksa spesimen secara kasat mata (makroskopis) maupun mikroskopis. Adapun spesimen yang digunakan dapat berasal dari cairan, sel, jaringan maupun organ yang didapatkan dari pasien yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Penyakit Yang Memerlukan Pemeriksaan Patologi Anatomi
Berikut beberapa jenis penyakit yang ditegaskan diagnosisnya melalui pemeriksaan patologi anatomi:
Tumor
Tumor adalah benjolan yang muncul akibat dari pertumbuhan sel yang berlebihan atau tidak terkontrol. Ada jenis tumor yang jinak dan tumor yang ganas (kanker). Dengan dilakukan pemeriksaan Patologi Anatomi, seorang dokter dapat menentukan jenis tumor serta terapi yang tepat untuk kondisi tersebut.
Kanker
Secara singkat kanker merupakan tumor ganas yang dapat menyebabkan kematian. Hampir semua jenis kanker dapat diidentifikasi melalui pemeriksaan Patologi Anatomi. Bahkan saat ini beberapa jenis kanker dapat dideteksi dini menggunakan pemeriksaan Patologi Anatomi.
Infeksi
Terkadang benjolan pada tubuh manusia bisa disebabkan karena infeksi dari mikroorganisme seperti bakteri, virus, maupun jamur. Dengan pemeriksaan Patologi Anatomi kita dapat mengidentifikasi penyebab dari infeksi tersebut.
Gangguan Autoimun
Penyakit ini disebabkan karena sistem imun atau kekebalan tubuh seseorang tidak bekerja secara baik, di mana sistem imun menyerang sel ataupun jaringan sehat dalam tubuhnya sendiri.
Tentunya Patologi Anatomi tidaklah dapat berdiri sendiri, dan sangat pula bergantung dengan bidang ilmu yang lain. Jika seorang pasien ingin melakukan pemeriksaan Patologi Anatomi tentunya melalui indikasi medis dan koordinasi dengan bidang ilmu kedokteran yang lainnya. Dengan kerjasama antar disiplin ilmu, perlu partisipasi aktif dan komprehensif sehingga pasien juga baiknya mulai mengenali dan sadar akan pentingnya pemeriksaan Patologi Anatomi.
Penutup
Berdasarkan data dari Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2024, Nusa Tenggara Timur
hanya memiliki 9 orang Dokter Spesialis Patologi Anatomi yang tidak tersebar secara merata.
Hal ini menyebabkan terlambatnya diagnosis maupun terapi seperti pada pasien-pasien dengan
penyakit seperti tumor atau kanker yang baru terdeteksi pada stadium lanjut di kabupaten atau
daerah yang tidak memiliki Dokter Patologi Anatomi. Namun kita tetap berharap ke depannya
fasilitas kesehatan di semua daerah bisa segera lengkap baik fasilitas maupun tenaga medisnya.