KOLKITA-Tanjung Selor, Sebanyak empat orang mahasiswa STP St. Petrus Keuskupan Atambua melaksanakan Magang III atau PPL di pulau Kalimantan khususnya Keuskupan Tanjung Selor. Keempat mahasiswa berangkat bersama dosen pendampingnya, Philipus Benitius Metom, S.Ag., M.Hum dan diterima oleh Uskup Keuskupan Tanjung Selor, Mgr. Paulinus Yan Ola, MSF pada hari Kamis, (18/07/2024).
Keempat mahasiswa itu bernama Stanislaus Knaofmone, Theobaldus J. R Lafu, Adriana Yulita Kehi dan Celestina Unab.
Ketika bertemu Mgr Paulinus, beliau berpesan kepada para mahasiswa sebelum ke tempat tugas masing-masing, "Silahkan pergi ke tempat magang masing-masing sebagai calon katekis dan Guru Agama Katolik. Tugas kamu untuk mengajar murid di sekolah dan membantu kelancaran pastoral di tempat magang masing-masing."
Usai pertemuan keempat mahasiswa tersebut mengungkapkan perasaannya. Celsy Unab mengatakan, "Perasaan saya awalnya takut dan ragu karena di sana tempat baru dan jauh dari Keuskupan, tetapi karena tugas yang harus saya lakukan maka rasa takut itu diganti dengan rasa bangga dan senang karena setelah ini saya akan banyak belajar hal baru dari tempat yang baru pula."
Sementara itu, Ayu Kehi mengatakan, "Yang saya rasakan setelah mendapat penugasan dari Uskup itu, yang pertama pastinya saya merasa ragu dan juga sangat bahagia karena saya mendapat tugas langsung utusan dari Uskup untuk menjalankan tugas sebagai seorang guru maupun seorang katekis. Saya juga merasa sangat bangga karena dengan adanya magang III di Keuskupan Tanjung Selor ini saya juga bisa belajar banyak hal yang baru."
Riky Lafu, pria kelahiran Eban ini pun mengungkapkan perasaannya, "Perasaan saya ketika mendapat tempat tugas yang sudah dibagikan oleh bapak Uskup, saya merasa senang karena sudah mendapat tempat magang namun ini menjadi suatu tantangan yang sangat sulit untuk saya karena harus dan bisa belajar beradaptasi bersama seluruh umat di Katedral Tanjung Selor ini."
Dan Stanis Knaofmone mengatakan, "Ketika mendapat penugasan dari Yang Mulia Bapak Uskup, rasanya begitu menegangkan karena melaksanakan tugas di wilayah baru yang saya belum tahu situasi dan kondisi daerahnya. Rasa takut, cemas dan ragu merupakan masalah yang saya alami saat ini. Tetapi di balik semua ini ada hal yang membuat saya terus percaya diri dan ingin mencoba semua ini yakni diutus dan selalu percaya bahwa semuanya akan indah pada waktunya."
Untuk diketahui bahwa keempat mahasiswa tersebut akan bertugas selama satu semester di tempat tugasnya masing-masing yakni Stanis Knaofmone di Paroki St. Paulus Tideng Pale, Celestina Unab di Paroki St. Maria Bunda Karmel Mansalong, Adriana Yulita Kehi di Paroki St. Carolus Sekatak, dan Theobaldus Lafu di Paroki Katedral St. Maria Assumpta Tanjung Selor. (CU)